Macam-Macam Majas dan Contohnya

Macam-Macam Majas dan Contohnya -Majas pasti tak asing didengar para pelajar saat menemui mata pelajaran bahasa Indonesia, majas adalah salah satu unsur penting dari seni sastra. Banyak sekali pelajar ataupun orang biasa yang masih bingung mengenai pengertian majas, jenis-jenis majas, dan juga contoh majas. Oleh karena itu, kali ini saya mau membagi sedikit ilmu mengenai apa itu majas dan contohnya, oke langsung saja saya mulai.

Majas adalah bahasa kias yang dipakai untuk menciptakan efek tertentu atau menimbulkan kesan imajinatif bagi pembaca ataupun pendengarnya. Majas dipakai dalam pembuatan cerita ataupun puisi, kita perlu memahami majas untuk tahu maksud sang penulis atau penyair, jika kita tahu majasnya dijamin kita akan tahu keindahan dibalik sastra yang telah dibuat.





Majas terdiri dari beberapa jenis dan dari jenis-jenis tersebut dibagi lagi menjadi sub-jenis, yaitu:


A. Majas Perbandingan 


Adalah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan pengaruh dan kesan terhadap pembaca atau pendengarnya. Majas perbandingan dibagi menjadi 8, yaitu:


1. Perumpamaan atau Asosiasi


Perumpamaan adalah perbandingan 2 hal yang pada hakikatnya beda, tapi sengaja dianggap sama. Majas asosiasi ditandai dengan pemakaian kata bagai, bak, seperti, laksana, seumpama, dll.
Contoh perumpamaan: 
a. Badannya kurus bak tongkat peramuka
b. Wajahmu cantik laksana mutiara di lautan, dll. 

2. Alegori
Alegori adalah menyatakan dengan cara melalui penggambaran atau kiasan. 
Alegori: majas perbandingan yang bertautan antara satu dengan yang lainnya dalam satu kesatuan yang utuh. Contoh: 
Suami sebagai kapten, istri sebagai juru bicara.
Alegori biasanya berbentuk cerita penuh dengan banyak simbol yang bermuatan moral.
Contoh alegori: 
Hidup kita bagaikan roda berputar, terkadang di bawah merasakan penderitaan, dan terkadang di atas merasakan kebahagia. Hidup manusia akan selalu berubah seiring waktu.

3. Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sesungguhnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan perbandingan atau persamaan.
Contoh metafora:
a. Syahrini adalah bintang Indonesia
b. Pemuda itu adalah tulang punggung keluarganya, dll.


4. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda tak bernyawa seolah-olah ia hidup dan punya sifat ataupun gerakan seperti manusia.
Contoh personifikasi:
a) Pohon itu melambai-lambai
b) Sirine mobil polisi itu meraung-raung, dll.

5. Simbolik
Simbolik adalah majas yang menggambarkan sesuatu memakai benda, hewan, atau tanaman sebagai simbol atau lambangnya.
Contoh simbolik:
a) Hitam, lambang kematian
b) Pasar itu dilahap si jago merah

6. Metonimia
Metonimia adalah majas memakai ciri atau label sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pemakaian tesebut berupa pemakaian atau benda lain yang jadi ciri khas, merk, atau atribut.
Contoh metonimia:
a) Bapak tadi pagi naik Garuda (maksudnya pesawat)
b) Kakek sudah tidak lagi beli Gudang Garam (maksudnya rokok)

7. Simile

Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan ekspilisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung. Seperti kata bagaikan, layaknya, ibarat, umpama, bagai, bak, dll.
Contoh simile:
Kamu ibarat air aku bagai minyaknya, bagaikan Galih dan Ratna yang dimabuk asmara berkorban apa saja.

8. Sinekdok 

Adalah majas yang berfungsi menyebut bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan ataupun sebaliknya. Ada dua bentuk majas sinekdok yaitu,
a) Pars pro toto, adalah menyebutkan sebagian untuk keseluruhan
contoh pars pro toto:
Wisnu belum menampakkan batang hidungnya hari ini
b) Pars pro parte, adalah menyebutkan keseluruhan untuk sebagian
contoh pars pro parte:
Tawuran terjadi di jalan Soken antara SMA 1000 dengan SMA 9000

B. Majas Sindiran

Majas sindiran adalah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan pengaruh dan kesan terhadap pembaca dan pendengarnya. Majas sindiran dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Sinisme

Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh sinisme:
a) Aku bisa gila bila berlama-lama di sini.
b) Jangan menyanyi lagi, suaramu merusak dunia.

2. Ironi

Ironi adalah majas menyatakan hal bertentangan dengan sesuatu yang bermaksud menyindir secara halus.
Contoh ironi:
a) Baumu harum sekali, sampai-sampai semua di ruangan ini pingsan.
b) Dia memang rajin, pr di rumahnya menggunung tak tersentuh.

3. Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran paling kasar, biasa diucapkan saat benar-benar sedang marah.
Contoh sarkasme:
a) Dasar b*go! Matematika saja bisa dapet 0!
b) Pergi kau! Aku sudah muak berteman denganmu!

C. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh penulis atau pembicara dengan maksud untuk meningkatkan pengaruh dan kesannya kepada pembaca atau pendengarnya. Majas pertentangan dibagi menjadi 4, yaitu:

1. Litotes

Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataan dengan mengurangi atau mengecilkannya, tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh litotes:
a) Mengapa kamu memilih saya sebagai pemimpinmu? Padahal saya tidak lebih pandai dari mu.
b) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih.

2. Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataan dengan maksud meminta perhatian atau memberi kesan mendalam.
Contoh hiperbola:
a) Mampirlah ke gubug sederhana saya.
b) Suaranya menggelegar memecahkan kaca jendela.

3. Antitesis

Majas antitesis adalah majas yang memakai pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh antitesis:
a) Mahal murah, semua ada di toko itu.
b) Tua muda, ikut berdoa di dalam masjid.

4. Paradoks

Majas paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara fakta yang ada dan pernyataan.
Contoh paradoks:
a) Hatiku sedih di antara kesenangan duniawi ini.
b) Dia kesepan di tengah-tengah keramaian Las Vegas.

D. Majas Penegasan

Majas penegasan adalah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan pengaruh dan kesannya terhadap pembaca atau pendengar. Majas penegasan dibagi menjadi 7, yaitu:

1. Repetisi

Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh repetisi:
a) Mari kisa sambut putra bangsa, mari kita sambut pahlawan kita, Ki Hajar Dewantara!
b) Dia yang kunanti, dia yang kuharap, dia yang kutunggu selama ini akhirnya kembali.

2. Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang memakai kata-kata secara berlebihan yang bermaksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh pleonasme:
a) Rita melihat dengan matanya senditi kejadian itu.
b) Semua murid yang di atas saat malam turun ke bawah untuk pulang.

3) Paralelisme

Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di puisi
Contoh paralelisme:
Cinta ialah pengertian
Cinta ialah kesetiaan
Cinta iala rela berkorban

4. Klimaks

Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dan semakin lama semakin meningkat.
Contoh klimaks:
a) Ketua RT, TW, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Provinsi, bahkan Negara ikut pemilu kemarin.
b) Anak-anak, remaja, hingga lansia ikut mengantri BBM.

 5. Tautologi

Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan menegaskan. Kadangan pengulangannya memakai kata bersinonim.
Contoh tautologi:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksud saya. Aku cuma ingin membersihkan bahumu.
b) Seharusnya kita sebagai manusia hidup akur, rukun, dan damai layaknya sesama saudara.

6) Retorik

Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya tetapi tak butuh jawaban. Tujuannya untuk menegaskan, menyindir, atau menggugah.
Contoh retorik:
a) Salat Jumat itu dilakukan hari apa?
b) Apakah sakit ketika kamu terjatuh dari sepeda motor waktu kemarin kecelakaan?

7. Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin menurun. Kebalikan dari majas klimaks
Contoh antiklimaks:
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa hadir di perpisahan kemarin Senin.
b) Dari tua hingga muda, semua suka minum susu.

Nah tadi adalah macam-macam majas yang suka keluar di berbagai bacaan seperti cerpen ataupun puisi. Selain itu masih banyak majas lainnya yang bisa kalian cari di Wikip*dia. Semoga artikel macam-macam majas dan contohnya bermanfaat bagi kalian para pelajar ataupun orang awam.

Terima kasih sudah membaca artikel yang berjudul Macam-Macam Majas dan Contohnya, semoga bermanfaat.

0 Response to "Macam-Macam Majas dan Contohnya"

Post a Comment

Thank you for visiting the Old Ads.
Now you can give us your comments. Please leave a comment relevant to the topic of the article above, and write in the box-comments that have been available.
Thanks.